Tampilkan postingan dengan label jajanan tradisional INDONESIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jajanan tradisional INDONESIA. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 Maret 2013

Pempek (untuk mengikuti JTIW)




Sekali lagi ini adalah postingan kedua untuk ikutan meramaikan event Jajanan Tradisional Indonesia Week nya NCC (Natural Cooking Club).
Pempek adalah salah satu makanan yang digemari di INDONESIA, berasal dari Palembang, Sumatra Selatan.
Terbuat dari sagu dan ikan, keberadaannya selalu ditemani kuah cuko yang berwarna coklat pekat dengan rasa lengkap,manis,asam,asin,pedas.
Jika melihat sejarahnya Pempek, awal mulanya sudah ada sejak abad ke 16 oleh perantau China di Palembang. Kata pempek berasal dari "apek" sebutan lelaki tua utk para perantau China di Palembang.
Awal mulanya seorang "apek" yg prihatin karena di Palembang hasil tangkapan ikan sangat banyak tapi belum maksimal pemanfaatan nya. Jadilah sang apek ini membuat penganan dari ikan dicampur tepung tapioka/sagu. Dijualnya lah keliling desa memakai sepeda. Orang-orang yg ingin membeli memanggil penjualnya dengan cara berteriak "Pek!" dan karena harus cepat-cepat jadi ada pengulangan "Pek..Pek!!" Dan pada akhirnya jadi disebut Empek-Empek atau sekarang disebut Pempek.

Ternyata membuat Pempek cukup membuat saya "stress" yaa :D pas bagian mencetak nya, karena harus mencetak dengan tangan yang dilumuri minyak dengan adonan yang lembek. Lihat saja kapal selam saya agak bengkok2 :D But practice makes perfect, ketika di akhir adonan, bentuknya sudah lumayan :) Rasanya? Enaaakk!! Resepnya? Pake resep Ibu Fat doong!! TOP banget.. Terimakasih Ibu Fat NCC :)

Pempek
By : Fatmah Bahalwan
Adonan Dasar Pempek
Bahan:
600 gr      daging ikan tengiri
400 ml      air
400 gr      tepung sagu tani
30 gr        tepung terigu
1 sdm       garam halus
 Siap sepanci air untuk merebus.

Cara membuatnya:
Haluskan daging ikan, tuang air sedikit demi sedikit sambil diaduk rata, beri tepung uleni hingga rata, beri garam uleni rata.
Adonan siap dibentuk menjadi Pempek Kapal Selam, Lenjeran dan Keriting.
Didihkan air dalam panci, rebus pempek hingga mengapung. Angkat.
Sajikan empek-empek bersama rujak mie dan kuah cuko.

Cara Membentuk:
Empek-empek kapal selam: pecahkan 1 btr telur dimangkok. Timbang adonan 100gr. Lumuri telapak tangan dengan tepung terigu. Ambil adonan, bentuk lonjong. Lubangi bagian tengahnya hingga seperti kantung lonjong. Ambil kuning telur bserta sedikit putihnya, tuang kelubang empek-empek, rapatkan hingga bentuknya mirip pastel. Segera celupkan dalam air panas. Rebus hingga mengapung.
Empek-empek lenjer: timbang adonan 50gr. Lumuri tangan dengan terigu, ambil adonan bentuk menjadi bulat panjang. Rebus segera.
Empek-empek keriting: ambil 50gr adonan. Letakkan diatas talenan, lalu tekan menggunakan Pirikan hingga adonan naik berkumpul diatas pirikan. Ambil dan segera rebus.

Kuah Cuko
Bahan:
1 kg        gula aren
2 ltr        air
10 bh      bawang putih

100 gr     cabe rawit (seuai selera aja)
40 gr       garam -- tambah dikit, selera saya suka yang agak asin
5 sdm      cuka.
200 gr     asam jawa---kurangin dikit biar ga terlalu asem

Cara membuatnya:
masak semua bahan menjadi satu. Kemudian saring.

Topping : Mentimun dan mie telor rebus.

Note :
- Saya melumuri tangan dengan minyak, bukan dengan tepung, karena lebih enak aja bagi saya , bentuknya lebih mulus :) tp tergantung enaknya aja gimana sih sebenernya..
- Tadi daging tenggirinya semua dipakai kecuali kulit, seharusnya hanya daging yang berwarna PUTIH saja, supaya pempek berwarna putih bersih
- Boleh sedikit ditambah kaldu bubuk di adonan pempek, agar makin gurih seperti yang dijual di pasaran

Kamis, 14 Maret 2013

Putu Mayang untuk ikutan NCC JTIW

Bikin putu mayaaang...makanan kesukaan kalo lagi ke pasar, bikin ini untuk mengikuti event NCC yang bernama JTIW (Jajanan Tradisional Indoesia Weeks) disini 
Senang bisa mengikuti event yang memperkaya pengetahuan kita akan Jajanan Tradisional INDONESIA.





Putu Mayang ini konon berasal dari India, disana terkenal di daerah Kerala dan Tamil Nadu dan disebut dengan iddiyappam. Sedangkan di Singapura dan Malaysia disebut Putu Mayam. Di INDONESIA sendiri menurut beberapa sumber disebutkan bahwa Putu Mayang ini berasal dari Betawi.
Tapi saya yang semasa kecil tinggal di Bandung lumayan mudah mendapatkan Putu Mayang,tersedia di pasar ataupun toko kue basah, sama halnya ketika saya sekarang tinggal di Jakarta.

Awalnya karena 2 hari yang lalu saya menemukan cetakan Putu Mayang ini di salah satu supermarket, wah jarang-jarang nih nemu yang beginian dan kebetulan bahan-bahan ada semua. Jadilah saya membuatnya utk ikutan JTIW :)
Bentuk Putu Mayang yang keriting, kenyal dipadu dengan saus gula bersantan,mmm lembut-lembut manis rasanya, bikin ketagihan deh makan ini. Ketika saya membuat ini juga tidak terasa udah abis 6 buah hahaha..

Resep diambil dari blog Mbak Hesti (Hesti's Kitchen) ijin copas ya mbak, Rasanya enak karena di adonan nya memakai santan, dimakan tanpa saus pun sudah enak.
Saya tidak memakai nangka pada saus, karena tidak mendapat nangka,mungkin sudah tidak musim.

Berikut Resepnya :

Putu Mayang
By: Hesti's Kitchen

Bahan :
- 250 gr tepung beras
- 3 sdm gula putih
- 1 sdt garam
- 500 ml santan dari satu butir kelapa
- 100 gr tepung sagu
- 1 sdm minyak untuk mengoles daun pisang
- pewarna merah secukupnya (indri: pasta koepoe strawberry 4 tetes)
- pewarna hijau secukupnya (indri : pasta koepoe pandan 3 tetes)

Bahan saus (masak semua bahan sampai mendidih) :
- 200 gr gula merah, disisir halus
- 2 sdm gula pasir
- 500 ml santan dari 1 butir kelapa
- 1 lembar daun pandan
- 5 mata nangka, potong-potong kecil

Cara membuat :

Campur tepung beras, gula, garam, dan santan, aduk rata. Masak di atas api kecil sambil diaduk hingga menggumpal. Angkat. Tambahkan tepung sagu, uleni hingga tercampur rata.
Bagi adonan menjadi 3 bagian. Satu bagian diberi pewarna merah , satu bagian diberi pewarna hijau, dan satu bagian dibiarkan putih. Tutup adonan agar tidak kering.
Masukkan adonan secukupnya ke dalam cetakan putu mayang. Tekan sambil ditampung di atas daun pisang yang sudah diolesi minyak. Kukus selama 20 menit sejak air mendidih. Angkat. Sajikan bersama sausnya